Kamis, 08 Maret 2012

TERJUN BEBAS

Kalau Tuhan ada kenapa "Dia" butuh Makhluk yang namanya manusia? Menciptakan manusia dengan kelemahan dan kebebasan,dengan keberanian dan ketakutan.Apakah posisi kita pada eksistensi-Nya? Mainan? Penghibur Kesepian/kesendirian? atau kasihnya yang begitu besar,dengan memberi kenikmatan dan penderitaan? dengan segunung prestasi,punya istri dan banyak anak sampai bosan lalu mati? atau Dia butuh disembah agar tetap eksis?(seperti dewa-dewi yunani)  ini gila.......omong kosong 2 milenium kesadaran manusia, cuma karena otak dan pikiran makhluk yang namanya manusia yang tidak mau/enggan untuk/takut  mati.
Kalau memang benar jiwa saya punya Tuhan biar Dia perlakukan apa yang  jadi miliknya sesukanya.”Berikan apa yang menjadi milik kaisar,dan kepada Allah apa yang menjadi milik-Nya”
Manusia cuma lelucon yang cuma punya kesadaran dan bangga karenanya!
Tidak ada kebenaran! yang ada Cuma asumsi naif dan monyet pikiran yang tidak bisa diam,Ujung-ujung sarafmu masalahnya, simpul-simpul neuron yang lalu-lalang,tak bisakah kalian sadari! Atau yang lebih buruk manusia butuh penghiburan dan tumbal sebagai peringan rasa sakit, derita dan tragedinya.
Dan kalau memang ada yang mengutuk,Manusia dikutuk untuk bosan,bahkan dengan dirinya sendiri.
Manusia itu alien yang rumit,makhluk dengan kesombongan ekstrem dengan penilaian “Baik” dan “Buruknya”,hakim-hakim semesta(sementara).Mengaku dirinya beragama dan melimpahkan tanggung jawab moral dan kesalahannya sendiri,serta eksistensinya pada dzat yang diberi nama TUHAN.
Menjijikkan dan Memuakkan,Itu Manusia (kita sendiri yang memberi “penanda” itu).Ketika saya menyebut kata manusia,itu juga termasuk saya.Ketika saya berceloteh;” Orang Indonesia  itu memang begitu itu.....”,itu juga saya! Geli terkadang, tetapi ironi dan komedi susah dibedakan.
Ketika saya sedang menilai,mengkritik,mehakimi orang lain......saya juga melakukannya pada diri saya sendiri diwaktu bersamaan.Aneh.........
Skeptis,pesimis,negatif,tapi itu kutukan juga,manusia mau membuang kebobrokannya,dia jijik dengan dirinya sendiri.Golongan makhluk yang bergenetik “pembenci diri”,tapi tidak jadi mengapa karena sudah dari “sononya”(kurang jelas;Ayah/Ibu,Karma kakek/nenek,Kutukan Tuhan!)
Sebenarnya saya ingin tertawa sekerasnya tapi takut dianggap “gila” Seolah-olah yang menghakimi orang itu gila, pernah Gila juga....atau definisi gila yang diberikan orang tua mereka waktu kecil!
“Bencana eksistensi” ini istilah saya yang belum ada di internet!
Manusia yang bisa membuat nilai Baik-Jahat,enak-tidak enak,mahal-murah.....ternyata dirinya sendiri tidak bernilai,rongsokan bentuk daging yang tak terhitung banyaknya,dan sesuai hukum permintaan dan penawaran:”Semakin banyak sesuatu maka nilainya akan berkurang atau bahkan tidak berharga karena kelebihan “kuantitas”,beberapa lainnya dagangan!(bayi dan pelacur).Itu lagi Manusia,dan bodoh.
Egonya akan Reproduksi,Penaklukan Dunia,Penyembahan pada logam yang langka atau sekarang pada kertas yang ringan,mudah sobek dan terbakar dalam hitungan detik,atau angka-angka yang berjajar rapi(emas,uang,rekening,kartu kredit) yang tolol.Manusia diujung kebangkrutan dan sedang membangun sebuah tombol raksasa bertulisan dibawahnya dalam bahasa inggris “Self of destruction button imidiatelly”.
Moralitas palsu dan munafik sudah seperti kurap yang susah sembuh,yang satu adalah golongan congkak(merasa dirinya lebih punya nilai) pemberi belas kasih yang satunya lagi golongan rendah diri pengasih diri sendiri,Penyakit kulit komplikasi lengkap!
Apa dasarnya? Saya perjelas “bedanya” kita dengan binatang!
Binatang menjauhi rasa sakit dan ancaman,Manusia punya yang konotasinya lebih tinggi,menghindari Neraka!
Binatang menuruti kesenangan,hasrat,tujuannya lewat makanan dan seks,Manusia punya yang lebih hebat,Surga! tiketnya kebajikan dan moralitas.
Atau saya ralat pernyataan saya diatas bahwa manusia adalah “Binatang Rumit”
Ya! sudah jelas bahwa manusia itu binatang  pengecut yang takut mati.Dia tidak bisa menghibur dirinya sendiri,seperti “Hercules”(Kuat fisik tapi hatinya terlalu lembut seperti kapas)
Manusia tenggelam ditengah hasrat  lautan asin(tidak mau menyerah pada ketiadaan) dan tidak mau terima, sudah mati! Dan masih ingin jadi! Ia tidak mampu sendiri! kecanduan nilai! Kelekatan buta dan tolol.Tidak berharga dan kasihan! Berputar-putar! Dan kemudian Jatuh Bebas................

Terimalah dan Minumlah

Bahwa tak ada harapan diluar sana,terimalah !
Bahwa menjadi kosong dan tanpa bentuk,terimalah!
Bahwa tak ada penghiburan bagi rasa sakit yang tanpa ampun,terimalah!
Bahwa diri sejati itu hening dan sendiri,terimalah !
Bahwa semua hal telah lengkap dalam diri,terimalah !
Bahwa semua berlalu dalam diam,terimalah !
Untuk semua mimpi dan hasrat, matilah !
Bahwa tak ada pencipta terimalah !
Untuk jiwa materi yang bisa mati,membusuklah !
Bahwa penantian tidak pernah datang,terimalah !
Bahwa tidak ada esensi untuk ini dan itu,terimalah.
Bahwa ego dan belas kasih meletihkan jiwa,matilah !
Untuk jiwa yang hatinya berkhianat,terbakarlah di neraka !
Untuk lilin dan dupa,habislah !
Bahwa hidup dengan keberanian,banggalah !
Bahwa menerima kesedihan,suka,dendam,tawa,sesal,marah,dan sakit sebagai tamu dan guru yang bijak,bersyukurlah !
Bahwa tak ada kebaikan dan kebajikan yang punya nilai tukar,pahamilah !
Bahwa tak ada hari esok,berbahagialah !
Bahwa kematian itu sukacita,renungkanlah !
Bahwa tak ada surga untuk penukar kebajikan,terimalah !
Bahwa tak ada neraka untuk teror dan ketakutan,tenanglah !
Hidup adalah seperti adanya,lihatlah !
Sebagaimana kita mati seperti sebelum dilahirkan,renungkanlah !
Hidup adalah tragedi, tertawalah !
Inilah cawan kenyataan yang pahit dan getir,minumlah !